Jika seseorang berternak kenari jenis Gloster atau kenari jenis lain
yang mempunyai crested (jambul), mereka harus memiliki informasi yang
betul dan benar secara ilmiah, dan bukannya hasil atau hasil observasi
yang dibuat oleh orang yang mempunyai pecatatan ternak yang jelek,
manajemen ternak yang jelek atau berternak dengan kurangnya informasi
tentang genetika.
Dari pengalaman penulis, satu ekor Gloster Corona dari hasil penjodohan yang memakai sepasang kenari Gloster Consort (plainhead atau tanpa jambul) dari beberapa periode penjodohan. Lebih lanjut, bahwa selama ada darah Corona yang terkandung dalam burung, kita akan mendapatkan kenari Corona. Hal lain yang didapat dengan kenari Corona/Consort adalah ketika Anda menjodohkan 2 ekor Gloster Corona, Anda tidak akan selalu mendapatkan anakan Gloster Corona, selain itu penjodohan ini tidak akan menghasilkan anakan yang hidup semua dalam sebuah periode penetasan, dengan asumsi jumlah telur yang lengkap adalah 4 butir.
Pertama, kita bisa mengatakan bahwa tidak ada hal yang berpengaruh seperti ‘darah Corona’ dalam seluruh kenari Gloster. “Darah” (dalam arti sebenarnya) secara nyata tidak ada hubungannya dengan genetika. Apa yang ada dalam darah adalah apa yang terkandung dalam darah itu sendiri, tidak ada gen atau kromosom dalam darah. Darah adalah campuran dari sel dan plasma. Jantung memompa darah melalui arteri, kapiler dan pembuluh darah untuk menyediakan oksigen dan nutrien ke seluruh sel dalam tubuh. Darah juga akan membawa produk-produk yang akan dibuang dalam tubuh.
Darah mempunyai fungsi-fungsi utama, yakni mengirim ke seluruh tubuh:
• Oksigen dan karbondioksida
• Ion (seperti: Na+, Ca2+, HCO3−)
• Sampah (seperti: urea)
• Hormon
• Temperatur tubuh
Pengertian dasar dari genetika memerlukan pemahaman konsep dalam bidang produksi dan non-produksi dari Gloster Corona, seekor kenari yang diyakini sebagai ‘pembawa’ kenari Gloster sebagai salah satu jenis kenari. Sangat disayangkan, saya menyimpulkan bahwa informasi yang berhubugan dengan darah adalah tidak relevan dengan genetika.
Dalam buku pertama yang diterbitkan di Inggris tentang kenari Gloster pada tahun 1978 oleh John S. Cross, beliau menulis:
“Bentuk Crest pada Gloster Corona adalah satu daya tarik pada jenis kenari Gloster dibanding jenis lain pada kenari ini. Sedikit informasi pada format Crest pertama ditemukan dalam ternak kenari telah ditulis pada literatur sebelumnya tetapi hal pertama yang ditemukan dalam mutasi tersebut tercipta pada 1750 oleh peternak di benua Eropa.
Penyebab adanya Crest ini adalah cacat (malformation) pada tengkorak yang menyebabkan bulu pada tengkorak atas tumbuh berjajar seperti bundaran yang pada akhirnya malah dijadikan kesempurnaan pada Gloster Corona di jaman sekarang. Dengan usaha yang lama dan seleksi ternak oleh para peternak selama lebih dari lima puluh tahun, jenis ini akhirnya dinyatakan sebagai salah satu jenis kenari postur.
Faktor Crest telah diteliti dan dinyatakan sebagai faktor dominan dan Gloster Corona mampu menurunkan Crest-nya sebanyak 50% dari anakannya, bilamana seorang peternak menjodohkan Gloster Corona Jantan dengan Gloster Consort Betina atau Gloster Consort Jantan dengan Gloster Corona Betina. Karena hanya 50% dari anakannya mempunyai bentuk Crest, kita dapat mengerti bahwa walau Faktor Crest adalah dominan dibanding Faktor Consort, Corona mempunyai sifat heterozygous sehingga bila dua ekor Gloster Corona dijodohkan maka ada kemungkinan mendapatkan kenari Gloster Consort pada anakannya. Gambar di bawah adalah ilustrasi dapat dijadikan prediksi dalam berternak kenari Gloster Corona:
Keterangan dari gambar di atas adalah: Jika kita memberi simbol untuk Faktor Crest dengan huruf “C” dan Faktor Plainhead dengan huruf “c” maka kita dengan mudah, tapi benar, memberikan ilustrasi bagi peternak Gloster tingkat pemula tentang penjodohan yang benar untuk memproduksi Gloster Corona. Induk Jantan Gloster Corona memproduksi sekian jumlah ****** yang membawa “C” Faktor Crest dan ****** yang membawa “c” Faktor Plainhead. Induk Betina Gloster Corona memproduksi sekian jumlah sel telur yang membawa “C” dan sel telur yang membawa “c”. Dengan gambar di atas kita sekarang dapat mengetahui aturan dasar yang akan mewarisi Gloster Corona tanpa ada hubungan dengan jenis kelamin yang akan didapatkan. Gloster Consort adalah kenari yang mempunyai sifat homozygous untuk Faktor Plainhead dan merupakan galur murni sehingga pasangan dua ekor Gloster Consort hanya akan memproduksi anakan Gloster Consort.
Hal ini diilustrasikan dengan huruf “cc”. Sehubungan dengan hal ini, peternak tingkat pemula harus mengingat bahwa hanya gen dominan Crest dengan huruf “C”. Ketika gen “C” dijodohkan dengan gen “c”, anakan yang mewarisi kombinasi ini pasti mempunyai Crest. Untuk lebih mudahnya coba ikuti ilustrasi di bawah ini, jika kita menjodohkan seekor Induk Jantan Gloster Corona dengan Induk Betina Gloster Consort, kita akan mendapatkan rumus Cc x cc. Keturunan dari pasangan ini adalah sebagai berikut:
yang membawa C dari Jantan Corona akan membuahi sel telur Betina Consort yang membawa c dimana betina ini membawa hanya Faktor Plainhead. Secara nyata, pasangan dari gen ini akan memproduksi anakan Corona; atau gen c dari Jantan Corona membuahi sel telur yang membawa c dan hal ini akan menjadi anakan Consort. Untuk itu, kita menyimpulkan 50/50 harapan Corona dan Consort.
Pada tahap ini, peneliti tingkat pemula mungkin mengambil kesimpulan bahwa dengan menjodohkan Corona dengan Corona akan menghasilkan kemungkinan yang lebih besar dalam mendapatkan anakan Corona karena menggunakan sepasang Gloster yang kesemuanya mempunyai gen “Cc”. Juga mungkin mengharapkan untuk mendapatkan seekor Gloster yang mempunyai kombinasi “CC” yang mana adalah seekor Gloster Corona murni yang mempunyai sifat homozygous yang akan menjadi burung yang sangat berguna di dalam kandang ternaknya.
Naasnya, hukum yang mengatur warisan genetika tidak mudah. Jika kita menjodohkan dua ekor Corona, kita mengharapkan untuk memproduksi 4 kombinasi di dalam keturunannya. Kita akan mengharapkan untuk mendapatkan: “CC”, “Cc”, “cC’ dan “cc”, dan sebetulnya kenari yang memiliki “CC” inilah yang kita cari. Ketika kita membawa dua gen dominan bersama, kita juga memproduksi faktor kematian (lethal factor). Anakan yang mewarisi ini terbukti tidak mungkin untuk hidup dan biasanya mati setelah menetas atau sesaat setelah itu, memberikan kita tingkat kematian 25% dalam penjodohan Gloster Corona dengan Gloster Corona, sehingga penjodohan Gloster Corona dengan Gloster Corona tidak memberi keuntungan sama sekali bagi peternak.
Ada buku lain yang menulis secara khusus tentang Gloster Canary di negara Inggris: “The Gloster Canary: Keeping, Breeding and Showing” oleh Joe A. Bracegirdle pada tahun 1989 dan “The Gloster Canary: A Guide to Keeping, Breeding and Exhibiting” oleh N. J. Barret dan C. Blackwell pada tahun 1990. Buku yang ditulis Joe A. Bracegirdle tidak dengan sungguh-sungguh menerangkan hal genetika Corona dan Consort, tetapi hal ini malah disebut dalam beberapa paragraf di dalam buku yang ditulis oleh Barret dan Blackwell.
Donald Perez mempunyai rencana menulis seluruh aspek genetika Gloster di buku karangannya yang akan segera diterbitkan. Tulisan aspek ini akan tertuang dalam beberapa lembar dan selain itu akan ditulis juga pedoman dan teori sebagai kunci sukses dalam buku “Nine Step to Success Breeding Canaries: Using Gloster as a Model”.
Saya harap artikel ini akan membantu pendatang baru di kancah kenari untuk dapat membedakan informasi yang benar dan salah yang terkadang ada pada kita. Semoga artikel ini akan menjadi nilai tambah bagi yang membaca dan tertarik untuk berternak, tidak hanya berternak kenari Gloster tetapi juga seluruh kenari yang mempunyai Crested.
Dari pengalaman penulis, satu ekor Gloster Corona dari hasil penjodohan yang memakai sepasang kenari Gloster Consort (plainhead atau tanpa jambul) dari beberapa periode penjodohan. Lebih lanjut, bahwa selama ada darah Corona yang terkandung dalam burung, kita akan mendapatkan kenari Corona. Hal lain yang didapat dengan kenari Corona/Consort adalah ketika Anda menjodohkan 2 ekor Gloster Corona, Anda tidak akan selalu mendapatkan anakan Gloster Corona, selain itu penjodohan ini tidak akan menghasilkan anakan yang hidup semua dalam sebuah periode penetasan, dengan asumsi jumlah telur yang lengkap adalah 4 butir.
Pertama, kita bisa mengatakan bahwa tidak ada hal yang berpengaruh seperti ‘darah Corona’ dalam seluruh kenari Gloster. “Darah” (dalam arti sebenarnya) secara nyata tidak ada hubungannya dengan genetika. Apa yang ada dalam darah adalah apa yang terkandung dalam darah itu sendiri, tidak ada gen atau kromosom dalam darah. Darah adalah campuran dari sel dan plasma. Jantung memompa darah melalui arteri, kapiler dan pembuluh darah untuk menyediakan oksigen dan nutrien ke seluruh sel dalam tubuh. Darah juga akan membawa produk-produk yang akan dibuang dalam tubuh.
Darah mempunyai fungsi-fungsi utama, yakni mengirim ke seluruh tubuh:
• Oksigen dan karbondioksida
• Ion (seperti: Na+, Ca2+, HCO3−)
• Sampah (seperti: urea)
• Hormon
• Temperatur tubuh
Pengertian dasar dari genetika memerlukan pemahaman konsep dalam bidang produksi dan non-produksi dari Gloster Corona, seekor kenari yang diyakini sebagai ‘pembawa’ kenari Gloster sebagai salah satu jenis kenari. Sangat disayangkan, saya menyimpulkan bahwa informasi yang berhubugan dengan darah adalah tidak relevan dengan genetika.
Dalam buku pertama yang diterbitkan di Inggris tentang kenari Gloster pada tahun 1978 oleh John S. Cross, beliau menulis:
“Bentuk Crest pada Gloster Corona adalah satu daya tarik pada jenis kenari Gloster dibanding jenis lain pada kenari ini. Sedikit informasi pada format Crest pertama ditemukan dalam ternak kenari telah ditulis pada literatur sebelumnya tetapi hal pertama yang ditemukan dalam mutasi tersebut tercipta pada 1750 oleh peternak di benua Eropa.
Penyebab adanya Crest ini adalah cacat (malformation) pada tengkorak yang menyebabkan bulu pada tengkorak atas tumbuh berjajar seperti bundaran yang pada akhirnya malah dijadikan kesempurnaan pada Gloster Corona di jaman sekarang. Dengan usaha yang lama dan seleksi ternak oleh para peternak selama lebih dari lima puluh tahun, jenis ini akhirnya dinyatakan sebagai salah satu jenis kenari postur.
Faktor Crest telah diteliti dan dinyatakan sebagai faktor dominan dan Gloster Corona mampu menurunkan Crest-nya sebanyak 50% dari anakannya, bilamana seorang peternak menjodohkan Gloster Corona Jantan dengan Gloster Consort Betina atau Gloster Consort Jantan dengan Gloster Corona Betina. Karena hanya 50% dari anakannya mempunyai bentuk Crest, kita dapat mengerti bahwa walau Faktor Crest adalah dominan dibanding Faktor Consort, Corona mempunyai sifat heterozygous sehingga bila dua ekor Gloster Corona dijodohkan maka ada kemungkinan mendapatkan kenari Gloster Consort pada anakannya. Gambar di bawah adalah ilustrasi dapat dijadikan prediksi dalam berternak kenari Gloster Corona:
Keterangan dari gambar di atas adalah: Jika kita memberi simbol untuk Faktor Crest dengan huruf “C” dan Faktor Plainhead dengan huruf “c” maka kita dengan mudah, tapi benar, memberikan ilustrasi bagi peternak Gloster tingkat pemula tentang penjodohan yang benar untuk memproduksi Gloster Corona. Induk Jantan Gloster Corona memproduksi sekian jumlah ****** yang membawa “C” Faktor Crest dan ****** yang membawa “c” Faktor Plainhead. Induk Betina Gloster Corona memproduksi sekian jumlah sel telur yang membawa “C” dan sel telur yang membawa “c”. Dengan gambar di atas kita sekarang dapat mengetahui aturan dasar yang akan mewarisi Gloster Corona tanpa ada hubungan dengan jenis kelamin yang akan didapatkan. Gloster Consort adalah kenari yang mempunyai sifat homozygous untuk Faktor Plainhead dan merupakan galur murni sehingga pasangan dua ekor Gloster Consort hanya akan memproduksi anakan Gloster Consort.
Hal ini diilustrasikan dengan huruf “cc”. Sehubungan dengan hal ini, peternak tingkat pemula harus mengingat bahwa hanya gen dominan Crest dengan huruf “C”. Ketika gen “C” dijodohkan dengan gen “c”, anakan yang mewarisi kombinasi ini pasti mempunyai Crest. Untuk lebih mudahnya coba ikuti ilustrasi di bawah ini, jika kita menjodohkan seekor Induk Jantan Gloster Corona dengan Induk Betina Gloster Consort, kita akan mendapatkan rumus Cc x cc. Keturunan dari pasangan ini adalah sebagai berikut:
yang membawa C dari Jantan Corona akan membuahi sel telur Betina Consort yang membawa c dimana betina ini membawa hanya Faktor Plainhead. Secara nyata, pasangan dari gen ini akan memproduksi anakan Corona; atau gen c dari Jantan Corona membuahi sel telur yang membawa c dan hal ini akan menjadi anakan Consort. Untuk itu, kita menyimpulkan 50/50 harapan Corona dan Consort.
Pada tahap ini, peneliti tingkat pemula mungkin mengambil kesimpulan bahwa dengan menjodohkan Corona dengan Corona akan menghasilkan kemungkinan yang lebih besar dalam mendapatkan anakan Corona karena menggunakan sepasang Gloster yang kesemuanya mempunyai gen “Cc”. Juga mungkin mengharapkan untuk mendapatkan seekor Gloster yang mempunyai kombinasi “CC” yang mana adalah seekor Gloster Corona murni yang mempunyai sifat homozygous yang akan menjadi burung yang sangat berguna di dalam kandang ternaknya.
Naasnya, hukum yang mengatur warisan genetika tidak mudah. Jika kita menjodohkan dua ekor Corona, kita mengharapkan untuk memproduksi 4 kombinasi di dalam keturunannya. Kita akan mengharapkan untuk mendapatkan: “CC”, “Cc”, “cC’ dan “cc”, dan sebetulnya kenari yang memiliki “CC” inilah yang kita cari. Ketika kita membawa dua gen dominan bersama, kita juga memproduksi faktor kematian (lethal factor). Anakan yang mewarisi ini terbukti tidak mungkin untuk hidup dan biasanya mati setelah menetas atau sesaat setelah itu, memberikan kita tingkat kematian 25% dalam penjodohan Gloster Corona dengan Gloster Corona, sehingga penjodohan Gloster Corona dengan Gloster Corona tidak memberi keuntungan sama sekali bagi peternak.
Ada buku lain yang menulis secara khusus tentang Gloster Canary di negara Inggris: “The Gloster Canary: Keeping, Breeding and Showing” oleh Joe A. Bracegirdle pada tahun 1989 dan “The Gloster Canary: A Guide to Keeping, Breeding and Exhibiting” oleh N. J. Barret dan C. Blackwell pada tahun 1990. Buku yang ditulis Joe A. Bracegirdle tidak dengan sungguh-sungguh menerangkan hal genetika Corona dan Consort, tetapi hal ini malah disebut dalam beberapa paragraf di dalam buku yang ditulis oleh Barret dan Blackwell.
Donald Perez mempunyai rencana menulis seluruh aspek genetika Gloster di buku karangannya yang akan segera diterbitkan. Tulisan aspek ini akan tertuang dalam beberapa lembar dan selain itu akan ditulis juga pedoman dan teori sebagai kunci sukses dalam buku “Nine Step to Success Breeding Canaries: Using Gloster as a Model”.
Saya harap artikel ini akan membantu pendatang baru di kancah kenari untuk dapat membedakan informasi yang benar dan salah yang terkadang ada pada kita. Semoga artikel ini akan menjadi nilai tambah bagi yang membaca dan tertarik untuk berternak, tidak hanya berternak kenari Gloster tetapi juga seluruh kenari yang mempunyai Crested.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar